Minggu, 01 September 2013

CAMPOR SUMENEP

Campor Ibu Romlah (70)
Sumenep memang kaya dengan menu kuliner yang menarik untuk dinikmati. Salah satunya adalah makanan khas Sumenep, yaitu Campor. Campor yang paling terkenal adalah Campor Ibu Romlah (70).

  • Lokasi
Berada di kaki bukit Asta Tinggi sebelah timur, tepatnya Dusun Sokambang, Desa Kebunagung, Kota Sumenep. Lokasi warung Ibu Romlah (70) berada di sebelah halaman Masjid kuno Sokambang.

  • Deskripsi
Campor adalah makanan yang terdiri dari potongan-potongan lontong yang dibubuhi bihun, kucai, singkong rebus, daging sapi matang. Setelah semua tertata rapi di atas piring barulah disiram dengan kuah Campor yang khas gurihnya. Terakhir di atas siraman tersebut diberi tambahan lauk lentho Madura.
Ibu Romlah (70) Master Chef Campor

  • Sejarah 
Ibu Romlah tidak ingat kapan tepatnya beliau memulai usaha Warung Campor ini. Sejak remaja ia telah membuka usaha warung Campor tersebut. Sekarang saat usianya bergerak sekitar 70-an tahun, ia masih setia dengan masakan khas Sumenep tersebut. Walau tidak membuka cabang, Warung Campor Ibu Romlah selalu ramai serta telah terkenal hingga keluar daerah.
Pumada Ganteng pun Menikmati Campor ala Chef Romlah
Campor Ibu Romlah menjadi primadona hingga menjadi langganan para pejabat pemerintahan di Kabupaten Sumenep. Dari kuli hingga Bupati Sumenep pun pernah menikmati kelezatan Campor buatan Ibu Romlah ini.

GOA JERUK

  •  Lokasi
 Goa Jeruk berada di Desa Kebunagung, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. untuk lebih jelasnya dapat dilihat rute menuju Goa Jeruk dalam Peta Lokasi Goa Jeruk.
Peta Lokasi Goa Jeruk
(Novi BmW, 01/09/2013)

  • Sejarah
Goa Jeruk merupakan salah satu kawasan wisata alam dan sejarah di Desa Kebunagung. Goa ini menurut kepercayaan pernah digunakan bertapa oleh Sultan Abdurrahman Pakunataningrat (1811-1879). Beliau adalah salah satu penguasa Sumenep yang terkenal hingga wilayah Eropa.

Sultan Abdurrahman merupakan tokoh yang membantu Gubernur Jenderal Inggris wlayah Hindia - Belanda, Sir Thomas Stamford Bingley Raffles, dalam membaca ulang Prasasti Sangguran dari wilayah Batu (Malang). Prasasti tersebut kemudian oleh Raffles dihadiahkan kepada gubernur Jenderal Inggris di India, yaitu Lord Minto. Oleh karenaya kemudian Prasasti tersebut lebih dikenal dengan nama "Prasasti Lord Minto".
  •  Diskripsi
Untuk menuju lokasi dapat menggunakan sepeda, namun perlu berhati-hati karena jalan yang cukup sempit dan menyusuri sepanjang sungai Kebunagung yang tanahnya labil rawan lonsor.
Menuju Goa Jeruk
(Foto : Novi BmW, 31/02/2013)
Setelah sampai di halaman area Goa pengunjung akan disuguhkan pemandangan alam yang menghipnotis mata. Hamparan tebing alam yang memperlihatkan lapisan-lapisan batu unik serta di hiasi suluran akar serta tanaman merambat sangat memikat mata dan hati.

Lorong-lorong tebing yang indah di halaman goa seakan-akan menggoda pengunjung untuk menyusurinya hingga melupakan tujuan utama mereka untuk masuk ke dalam Goa Jeruk. Angin sejuk dan suara burung serta musik-musik alam yang merdu membuat siapapun betah berlama-lama disana.
Lorong tebing alam di halaman Goa Jeruk

Goa Jeruk berada di sebuah tebing yang tersusun dari stalaktit dan stalagmit kuno. Mulut goa agak naik lebih tinggi dari pada dasar tebing di halaman goa. Pantaslah Goa ini dahulu dimanfaatkan orang untuk bertafakur, maupun berdoa untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. hingga sekarang pun di dalam goa ini masih disediakan tikar, Al Qur'an dan beberapa peralatan untuk keperluan para musafir yang bertafakur.
Musafir bertafakur di Goa Jeruk

Di dalam goa juga terdapat lorong kecil yang menghubungkan dengan rongga goa lainnya. selain itu juga terdapat batu dengan papan petunjuk tempat berdo'a/mengaji dan juga tempat bertapanya Sultan Abdurrahman.
Tempat yang dipercaya lokasi bertapa Sultan Abdurrahman
(Foto : Novi BmW, 31/08/2013)