Kamis, 29 Agustus 2013

CUNGKUP MAKAM BINDORO SAOD

Kompleks Makam Bindoro Saod
(Foto : Novi BmW, 16/06/2013)


Bindoro Saod merupakan anak ketiga dari Raden Abdullah Bindara Bungso dengan istri keduanya yang bernama Nyai Narima. Saat usia Bindara Saod beranjak 6 tahun, ia dititipkan kepada pamannya yan bernama Kyai Fakih untuk dididik agama Islam. Kyai Fakih merupakan ulama terkenal dan pengasuh Pondok Pesantren Lembung Barat, Kec. Lenteng. Putrinya yang bernama Nyai Izza dinikahkan dengan Bindara Saod (Zulkarnain, 2003). 

Tumenggung Tirtanegara yang berada pada makam ini bernama asal Bindoro Saod. Ia merupakan suami kedua pewaris tahta pemerintahan Sumenep, yaitu R.A. Rasmana Tirtanegara. Sebelum menikah dengan penguasa Sumenep tersebut, ia telah punya istri, yaitu Nyai Izza. Bersama Nyai Izza ia dikarunia dua orang putra, yaitu Pangeran Aria Pacenan dan Pangeran Aria Asirudin (Werdisastra, 1921). 

Bindoro Saod menikah dengan R.A. Rasmana Tirtanegara pada tahun 1750 M, setahun kemudian, tepatnya 30 April 1751 Bindoro Saod dinobatkan oleh Gubernur Jenderal Jacob Mossel di Semarang. Ia dinobatkan sebagai penguasa Sumenep dengan memakai gelar dari isterinya, yaitu Raden Tumenggung Tirtanegara (Bustami, 1990).

Empat tahun setelah menjadi penguasa Sumenep, Tumenggung Tirtanegara wafat, tepatnya pada tanggal 17 Jumadilawal tahun jawa 1685, tahun Arab 1171, tahun Belanda 1754. Setelah beliau wafat, tampuk pemerintahan diberikan kepada Raden Arya Asirudin atau yang dikenal juga sebagai Tumenggung Natakusuma (Werdisastra, 1921). Dalam prasasti pada gunongan di utara jirat makamnya tertulis wafatnya beliau pada hari senin tanggal 17 bulan Jumadilawal tahun Dal hijriyah.
Prasasti Makam Tumenggung Tirtonegoro / Bindoro Saod
(Foto : Novi Bmw, 16/06/2013)

puniko Kanjeng Raden
Tumenggung Tirtonegoro ingkang palanggah ing negoro
Sumenep wundini tatkolo wafat........(?) ing
dinten isnain tanggal pitu welas ing sasi Jumadilawal
ing tahun dal hijrah Nabi Salallahu Alaihi wassalam

Artinya :

“ini adaah Kanjeng Raden
Tumenggung Tirtonegoro yang berkedudukan di negara
Sumenep ...... saat wafat .........(?) pada
hari senin tanggal tujuh belas pada bulan Jumadilawal
pada tahun dal hijrah Nabi Salallahu alaihi Wassalam"
(NB.Munib, 26/04/2013)





DFTAR RUJUKAN :
Graff, H.J.1987. Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung. Jakarta : Pustaka Utama
Werdisastra, R. 1921. Babad Songennep. Jakarta : Balai Pustaka




1 komentar:

  1. Tahun Dal itu Berapa pada wafatnya Bindara Saod??? dan adakah yang mengerti cara perhitungan tahun kalender Hijaiyah itu ??? saya juga mau nanya klo tahun SIN itu berapa???

    BalasHapus