Kamis, 29 Agustus 2013

CUNGKUP MAKAM TUMENGGUNG ANGGADIPA


Pangeran Anggadipa merupakan Tumenggung yang diangkat oleh Sultan Agung (Mataram) setelah Kerajaan Sumenep berhasil ditaklukkan pasukan Mataram pada tahun 1624. Ia berasal dari Jepara, yang oleh Speellman di sebut sebagai “wakil Susuhunan di Sumenep”. ia menikah dengan putri Raden Martapati, wakil dari Arosbaya (Graff, 1987). 

Pangeran Anggadipa diceritakan pula dalam Babad Songennep (Werdisastra, 1921), bahwa ialah pembangun Masegit Laju’ (Masjid lama) yang sekarang berada di depan Rumah Dinas Bupati Sumenep. masjid tersebut dibangun pada tahun 1639. Namun dalam de Graff (1987) disebutkan tahun pembangunannya adalah tahun jawa 1570 atau 1640 M. 

Ia diberhentikan oleh Sultan Agung pada tahun 1644, kemudian ia digantikan sebagai Tumenggung Sumenep oleh Raden Jaingpati, Saudara sepupu Pangeran Cakraningrat I dari Sampang. Namun Pangeran Anggadipa tidak pulang ke Jawa, melainkan menetap di Sumenep hingga beliau wafat . Makamnya sekarang berada di bukit Asta, yang kemudian digunakan sebagai makam para pemimpin Sumenep dan terkenal dengan Kompleks Makam “Asta Tinggi” (Graff, 1987: 60-61). 

Dalam cungkup makam ini juga dimakamkan tokoh-tokoh bangsawan lain seperti, Makam Pangeran Wirosari, Makam Pangeran Rama, Makam Raden Ayu Artak, dan Makam Pangeran Panji Pulangjiwa.


DAFTAR RUJUKAN
Graff, H.J.1987. Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung. Jakarta : Pustaka Utama
Werdisastra, R. 1921. Babad Songennep. Jakarta : Balai Pustaka

2 komentar:

  1. makam siapakah yg tepat berada di depan masjid laju yg terkenal dengan bujuk keramat itu. trims mohon infonya

    BalasHapus
  2. Makam syekh ahmad Guru spritualnya Pangeran Anggadipa

    BalasHapus