Pangeran
Hamza atau bergelar Kusuma Sinerangingrana ialah salah satu putra Sultan
Abdurrachman Pakunataningrat, penguasa Sumenep tahun 1811-1854 M. Pada masa
pemerintahan Sultan Abdurrachman ini, empat putranya diangkat sebagai staff
kemiliteran, salah satunya adalah Pangeran Kusuma Sinerangingrana.
Pangeran
Kusuma Sinerangingrana berpangkat Letnan Kolonel, ia merupakan Komandan Pasukan
Infantri. Kediamannya berada di Desa Kapanjin, sebelah timur laut Keraton
Sumenep. Hingga kemudian ia lebih terkenal dengan sebutan “Pangeran Letnan”
(Zulkarnain, I. Dkk. 2003).
Pasukan infantri Sumenep terkenal prestasinya dalam
beberapa peperangan di berbagai pelosok Nusantara. Kesuksesan dalam berbagai
pertempuran di pelosok Nusantara ini membuktikan peran penting Pangeran Letnan
sebagai komandan pasukan infantri Keraton Sumenep kala itu.
Makam
Pangeran Letnan berada di Asta Pangeran Hamza, Desa Kebonagung, Kab. Sumenep,
Jawa Timur. Di sebelah makam Pangeran Letnan masih terdapat beberapa makam yang berprasasti. Salah
satu nisan berprasasti sagat indah berhias mahkota bersalip di puncaknya, prasasti
tersebut berbunyi sebagai mana berikut:
“Hadal qubur
almarhumah raden ayu pangeran letnan kolonel kusuma sinerang ing rana binti
ratu pamekasan wafat fi lailatul arba’a fi Syahri Zulqo’dah Hilal 6 ..........
1274”
Artinya:
“ini adalah makam
almarhumah Raden Ayu Pangeran Letnan Kolonel Kusumasinerangingrana putri (dari)
Ratu Pamekasan wafat pada malam rabu pada bulan Zulqo’dah Hilal (hari ke-)6 .........1274.”
(Novi BmW, 25/02/2013)
Jadi makam tersebut
merupakan makam Istri Pangeran Letnan, yang merupakan Putri penguasa Pamekasan.
Ia wafat pada tahun 1274 H (1859 M).
Rujukan:
Zulkarnain, I. Dkk. 2003. Sejarah Sumenep. Sumenep: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Sumenep.
Oleh : Novi BmW & Komunitas Songennep Tempo
Doeloe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar